Syekh Nawawi al-Bantani di Mata Ulama Hijaz dan Mesir

Serang – Sekolah Tinggi Ilmu Fiqih Syeikh Nawawi Tanara sukses selengarakan webinar internasional yang bertemakan “Seikh Nawawi Al-Bantani di Mata Ulama Hijaz dan Mesir”. Acara yang berlangsung secara online ini, mengundang Sheikh Dr. Hisham Al-Kamel Hamid Musa, selaku ulama Mesir, Dr. Samsul Munir Amin. M.A, KH Ismail Amin Cholilie untuk menjadi narasumbe dalam webinar internasional, Sabtu, 23 Juli 2022.

Selama acara berlangsung, para narasumber menyampaikan sejarah dan keilmuan syeikh Nawawi Al-Bantani, salah satu penjelasan tentang biografi syeikh nawawi oleh salah satu narasumber sebagai berikut :
“Beliau memiliki nama lengkap Abu Abdul Mu’thi Muhammad Nawawi bin ‘Umar bin Arabi al-Jawi al-Bantani. Lahir di Tanara, Banten, pada tahun 1230 H/1813 M, dan kemudian menjadi ulama besar (al-marja’ al-‘ilmi المرجع العلمي) dan guru (grand syaikh) di Masjidil Haram, sebagaimana beliau diberikan juga gelar oleh para ulama melalui kitab-kitab beliau yang diterbitkan di Mesir dengan gelar ( أعيان من أعيان علماء القرن الراب للهجرة) artinya ulama besar abad ke-14 hijirah, dandi tanah Hijaz disebut juga sebagai (syaidu ulamail hijaz) artinya pemimpin ulama di tanah hijaz.”

Dalam kamus Al-Munjid yang dikarang oleh Louis Magluk seorang yang beragama Kristen mesir di sana disebutkan bahwa beliau adalah (النووي فقيه شافعي متصوف غلب عليه التفسير ولد في جاوى ثم انتقل إلى مكة وله مصنفات كثيرة), syeikh Nawawi merupakan ahli fiqih syafiiyah, ahli tasawuf, dan unggul di bidang tafsir di lahirkan di Jawa, kemudian pindah ke Mekkah dan dia mempunyai karangan kitab dalam berbagai ilmu pengetahuan. Beliau wafat pada 1314 H/1897 M dan dimakamkan di Ma’la di Makkah. Hasil Karya Syeikh Nawawi Al-Bantani sejumlah 115 kitab, namun ada juga yang menyebutkan 99 dan 45,dan telah diterbitkan 41 kitab.

 
Dalam webinar ini, Sheikh Dr. Hisham Al-Kamel Hamid Musa juga menjelaskan tentang bagaimana syeikh Nawawi Al-Bantani mengajarkan muridnya cara belajar.

“Syeikh Nawawi Al-Bantani mengajar cara belajar yaitu dengan melihat, mendengarkan, pahami, hafalkan, mengamalkan, mengajarkan”, Ujar Sheikh Dr. Hisham Al-Kamel Hamid Musa.

 

Pengaruh syeikh Nawawi terhadap pemahaman Islam di Nusantara terutama bersumber dari murid-muridnya dan karya tulisnya. Maka tak heran banyak dari murid dari Syeikh Nawawi Al-Bantani menjadi ulama besar hingga pendiri beberapa organinasi keagamaan di Indonesia. 

Leave a Comment